OGANILIR KritisIndonesia.com,- Setelah
Bupati Panca Wijaya Akbar, resmi meluncurkan program unggulan daerah di bidang pertanian yakni “Petani Muda Ogan Ilir Bangkit” yang belum lama ini di launcing. Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir melalui Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian berkolaborasi dengan Gerakan Aku Petani Indonesia.”ucap Abi Bakrin Sidik diruang kerjanya”.
Lanjutnya menjelaskan, kita saat ini sedang fokus menjalankan program pengembangan SDM di bidang pertanian guna mendukung program Presiden Republik Indonesia untuk melahirkan Petani Muda unggul melalui program Petani Muda Ogan Ilir Bangkit.
Program ini diharapkan kepada anak anak muda yang tergabung dapat diarahkan menjadi seorang Agrotechnopreneur muda, Bertalenta Digital, dan Berbasis Kearifan Lokal.
Petani Muda Ogan Ilir Bangkit saat ini berjumlah 400 anak muda dari 16 Kecamatan se kabupaten ogan ilir, dibawah binaan Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian, yang saling berkolaborasi bahu membahu untuk mendorong kemajuan sektor pertanian di bumi caram seguguk ini.”kata Abi”.
Belum lama ini Petani Muda Ogan Ilir Bangkit mengikuti pelatihan Untuk Meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) Pertanian Menjadi Agrotecno Preneur Bertalenta Digital Berbasis Kearifan Lokal.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk membuka wawasan petani muda ogan ilir bangkit menuju Kopetensi Agrotecno Preneur.
Pelatihan Petani Muda Ogan Ilir Bangkit diikuti 75 orang petani muda se ogan ilir yang dilaksanakan di Markas KTNA Kabupaten Ogan Ilir selama tiga hari.
Adapun komuditi unggulan yang kita angkat kepermukaan seperti komuditi jeruk, jeruk adalah komuditi unggulan dari kecamatan muara kuang, selain jeruk ada juga komuditi nanas unggulan dari kecamatan tanjung batu dan sekitarnya , begitu juga dengan komuditi aren saat sekarang ini adalah komuditi unggulan dari kecamatan indralaya.
Ketiga komuditi unggulan dari kabupaten ogan ilir ini nantinya akan diolah para petani muda ogan ilir bangkit menjadi suatu produk unggulan dari kabupaten ogan ilir untuk dipasarkan keluar kota dan provinsi yang ada di indonesia.”ungkap Kadin Ketahanan Pangan Dan Pertanian OI.”(Red)