Sekujur Tubuh Firullasi Dari Muka hingga Kaki patah, Meninggal Tidak Wajar Diduga Disiksa
OGANILIR KritisIndonesia.com,- Firullasi (42) ditangkap pada malam jumat (26/1/23) sehabis sholat magrib di musholah dekat rumahnya dalam keadaan sehat walafiat dam malam sabtu (27/1/23) sekitar jam 22.00 wib mayat firullasi datang dari Kota Bumi Lampung Utara di kediaman almarhum firullasi di desa tanjung seteko perumahan takeda kecamatan indralaya kabupaten ogan ilir.
Diduga mayat firullasi meninggal dengan tidak wajar karna saat pembungkus mayat dibuka keluarga sekujur tubuh firullasi mengalani lebam lebam diduga disiksa dengan benda tumpul akibatnya tubuh mayat membiru dan kakinya patah.
Sungguh sangat ironis dan histeris jerit tangis anak istri dan keluarga melihat mayat firullasi yang meninggal tidak wajar ini akibat dan diduga disiksa penegak hukum polres kota bumi yang dibantu jatanras polda lampung.
Menurut Iriani istri firullasi mengatakan, berulang ulang mengungkapkan pada saat mengobrak abrik seluruh isi rumah kami tidak sedikitpun surat yang ditunjukkan diperlihatkan kepada kami tujuan mengobrak abrik rumah kami itu apa.
Barang yang diambil mereka dari rumah kami seperti pisau dapur dan parang serta BG Mobil, tapi aparat memaksa katanya ada senjata api dirumah kami ini. Begitu juga mayat suami saya diantar oleh ambulance Rumah Sakit Daerah Riyakudu BE 9141 JZ tanpa ada surat keterangan apapun dari pihak polres kota bumi lampung utara maupun dari rumah sakit.
Kades Muara Penimbung Ilir Novriadi saat dikonfirmasi mengatakan,kami sangat menyayangkan karna melihat kondisi mayat firullasi meninggal dengan tidak wajar seperti dan banyak lagi dan kaki mayat patah serta muka mayat firullasi remuk dan hampir seluruh tubuh mayat memar semua ada kaki yang dibalut perban putih itu patah, kami menyimpulkan kuat dugaan disiksa aparat.”ucapnya.”
Lanjutnya mengatakan, langkah yang kami ambil dalam waktu dekat ini adalah musyawara keluarga terlebih dahulu. Harapan kami adalah hukum tetap berlaku karna diduga meninggal tidak wajar.
Sampai malam inipun kami tidak tau kasusnya apa dan yang nangkap dari mana apa polsek apa polres kami tidak tau karna sedikitpun tidak ada pemberitahuan kepada kami pemerintah desa baik itu dari polisi kita.
Jangankan surat perintah penangkapan secarik kertaspun tidak ada sama sekali baik dari rumah sakit apalagi dari kepolisian, nah ini yang kami sangat sayangkan seharusnya kami sebagai pemerintah desa harus diberitahu baik itu secara lisan maupun tertulis agar kami tau bahwa almarhum ini terlibat kasus ini.”ungkapnya dengan rasa kecewa atas tindakan aparat hukum seperti ini.”
Ditambahkan Kades Tanjung Seteko Harmoko saat diwawancai mengatakan, yang jelas kami dari pemerintahan desa tanjung seteko ini sampai saat ini tidak ada pemberitahuan apapun dari aparat penegak hukum baik dari polsek kita disini apalagi dari yang jauh.”itu saja ungkap Harmoko.”
Sopir Ambulance Rumah Sakit Daerah Riyakudu Kota Bumi Lampung Utara Joni mengatakan, saya haya sopir ambulance yang ditugaskan untuk mengantarkan jenasah dari rumah sakit riyakudu kota bumi lampung utara ke indralaya kabupaten ogan ilir.”ucapnya.”
Lanjutnya menjelaskan, kalau saya tidak tau dan saya kira sudah sama keluarga tadi yang ikut dalam mobil ambulance saya kira surat menyurat sudah di dia semua, yang jelas saya fokus menyetir mobil hingga sampai dirumah duka ini.
Dan pas mau jalan dari rumah sakit sempat saya tanya sudah siap semua jawab keluarga korban yang ikut dimobil jawabnya siap, langsung kita berangkat.
Kita berangkat dari rumah sakit tadi sekitar jam 17.00 wib lebih dan nyampek dilokasi rumah korban sekitar jam 22.00 wib, saya bersama temen sopir juga namanya Eko.
Kami berdua sempat belum boleh pulang dulu oleh warga dikompek sini karna tidak ada surat keterangan apapun baik dari kepolisian maupun dari tempat kami bekerja. Alhamdulilah setelah kami jelaskan dan didampingi perangkat desa disini ahirnya masyarakat disini mengerti dan memahami tugas kami hanya mengantarkan jenasah sampai dirumah korban, lebih kurang dua jam kami disini dan sekitar jam 00.00 wib kami permisi pulang kelampung utara kotabumi dan diizinkan warga disini.
Terimakasih warga disini, kejadian ini sebagai pengalaman yang sangat berharga bagi kami sebagai sopir ambulan.”ungkapnya.”(Red)