OGANILIR KritisIndonesia.COM,- Bupati OI PWA bersama Kapolres OI AKBP Yusantyo Shandi dan Kepala BPBD OI Arda Munir meninjau langsung karhutlah yang ada di desa ulak betangisan, rabu(4/8) sekitar jam 14.30 wib.
Bupati OI PWA saat diwawancara dilokasi karhutlah mengatakan, Mulai bulan agustus ini sudah ada 30 titik api dan dua hari ini lahan yang sudah terbakar mencapai 100 Ha, kemarin lahan yang terbakar 70 Ha dan hari ini mencapai 30 Ha.”ujarnya”.
Kami sebagai pemerintah kabupaten berkomunikasi dengan Polres TNI dan dinas terkaitbersama sama untuk mensosialisasikan kemasyarakat. Jujur pemerintah dan aparat tni polisi tidak bisa bekerja sendiri dan butuh kesadaran dari masyarakat bukan saja di kabupaten ogan ilir tapi juga dari seluruh lapisan masyarakat yang ada di sumsel.
Mohon bantuannya kita sama sama menyadarkan masyarakat, sedihnya lagi kita belum selesai menghadapi pandemi corona jangan sampai ini masalah berikutnya dimana pandemi covid belum redah, makanya saya butuh kita bersama sama terkait kesadaran akan kebakaran.
Tadi saya sudah memanggil tiga kecamatan dan 25 desa dan tadi pagi kita sudah rapat terkait karhutlah, yang rawan kebakaran hutan dan lahan seperti kecamatan indralaya utara kecamatan pemulutan.
Di ogan ilir ini banyak lahan tidur justru bukan dimiliki orang orang ogan ilir malah yang memiliki ada orang palembang orang jakarta, maka saya perintahkan kepada kades untuk mendata kepemilikan lahan tersebut.
Dan saya akan mengekspos lahan lahan tidur yang besar yang terbakar di kabupaten ogan ilir, apabila memang tidak terpakai ya dapat diberikan untuk dijadikan lahan program pertanian di kabupaten ogan ilir.
Jadi lahan lahan tidur ini insyah allah setelah di inventaris melalui kades akan kita ekspos baik dimiliki perusahaan maupun indevidu yang lahannya tidur tidak dimanfaatkan yang mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan meluas karna tidak ada yang menjaga.
Kalau untuk peralatan diawal tahun kemaren kita sudah mendapat bantuan dari provinsi ada 10 unit sepeda motor dan 16 unit pompa jinjing. Mungkin dengan meningkatnya intensitas belum memasuki titik kemarau sekarang saja sudah 100 Ha yang terbakar, apalagi sudah masuk bulan agustus september ahir nanti ditakutkan akan lebih meningkat.
Insyah allah saya akan meminta bantuan alat alat dari BNPB Pusat maupun BPBD Provinsi, terkait pencegahan dan pemadaman karhutlah yang ada di ogan ilir ini.
Langkah yang pertama itu adalah pencegahan karna kalau api sudah menjalar pada saat pemadaman itu sudah sulit dipadamkan, maka itu kita himbau kepada masyarakat dan seluruh kepala desa berhati hati untuk menyalakan api atau puntung rokok sekecil apapun percikan api timbul dapat menyebabkan kebakaran.
Tekait isfa sebelum kita mengalami kabut asap maka dari sekaranglah kita mencegah agar tidak terjadi bencana asap khususnya di provinsi sumsel.
Tadi sudah saya katakan untuk rumah rumah warga yang dekat dengan lahan lahan gambut yang mudah terbakar dan lainya untuk membersikan dengan jarak 10-20 meter agar tidak merambat kerumah rumah mereka.
Untuk kesehatan masyarakat nanti setiap puskesmas yang ada harus membantu masyarakat yang terdampak kabut asap.
Ya kalau melihat dari peralatan kita lihat masih belum mencukupi karna dengan luasnya lahan gambut yang ada sekarang, namunkan dari pihak provinsi kan sudah membantu dengan heli water bombing.
Kalau kita untuk menyiapkan anggaran tersebut, apalagi semua anggaran sudah terseraf untuk covid. Saya mengajak mari kita sama sama bekerja sama baik Swasta Organisasi maupun Instansi Vertikal apapun bentuknya mari kita untuk menekan dan mencegah karhutlah di kabupaten ogan ilir ini.
Ya hari jumat ini kita akan menghadap ke provinsi sumsel terkait kebutuhan alat dan lainnya, karna memang anggaran kabupaten ogan ilir tercurah untuk penanganan covid mungkin ada bantuan dari provinsi.”ungkap bupati didamping kapolres oi dan kepala bpbd oi saat diwawancara awak media dilokasi karhutlah”.(Red)