Gara Gara Korban Melaporkan Kasus Pencabulan Ke Mapolda Sumsel.
OGANILIR KritisIndonesia.COM,- Kelihatannya para petinggi Unsri tetap akan menutupi kejahatan kejahatan pencabulan di institusi UNSRI, karna para petinggi petinggi Unsri tidak memiliki Hati lagi coba seandainya terjadi pada anak anak kandung mereka.
Empat tahun lamanya menimba ilmu Unsri dan menunggu untuk Yudisium, eeeh ternyata bagai disambar petir di siang hari inilah yang terjadi disalah seorang korban pelecehan seksual di kampus Universitas Sriwijaya Fakultas Ekonomi dan kaget namanya tiba tiba menghilang dari daftar Yudisium yang digelar pagi ini Jumat(3/12).
Namanya mendadak hilang dari daftar yudisium fakultas ekonomi, setelah dirinya melaporkan kasus pelecehan seksual yang di alaminya ke Polda Sumsel Unit PPA kemaren Kamis(2/12).
Berdasarkan informasi dari Presiden Mahasiswa Unsri Dwiki Sandy menjelaskan, Mawar(nama samaran) yang namanya telah terdaftar sejak dua hari lalu sebagai peserta Yudisium di Fakultasnya mendadak semalam hilang, pasca korban melapor ke Polda Sumsel.
Kemaren namanya masid ada dalam daftar peserta yudisium, dan ketahuan kamis malam jumat semalam namnya sudah coret dalam daftar dan mendadak dihilangkan.
Nah ini yang membuat kami kurang paham apa alasanya hingga pihak Dekanat Fakultas tersebut membatalkan hal itu ada apa ini.
Selain menghilangkan namanya dari daftar mahasiswa/wi yang di Yudisium, juga nama yang ada di kursi di ruangan tempat dirinya akan di yudisium pun juga dihilangkan dan dihapus dalam daftar yudisium.
Padahal korbanMawar ini sudah mendapatkan undangan untuk yudisium pagi ini dari kemarin, tadinya korban mawar datang kelokasi untuk mengikuti yudisium, dan setelah dirinya mengecek dan kaget namanya sudah hilang dari daftar yudisium tersebut.
Saat ini masih bersitegang antara BEM KM Unsri dan Pihak Dekanat Fakultas Ekonomi Unsri Indralaya.Kami ingin Korban segera di Yudisium, karna sore ini masih ada jadwal untuk yudisium kedua sesuai dengan jadwal setelah solat jumat.”ungkapnya”.
Pihak media dilarang dan tidak di perkenankan untuk masuk ke dalam ruangan dan hanya satu perwakilan saja dari BEM KM Unsri yang boleh masuk.”Yang tidak berkepentingan jangan masuk ya,” ucap Muhammad Adam Dekan Fakultas Ekonomi Indralaya.”(Red)