OGANILIR KritisIndonesia.COM,- Pada Rapat Paripurna DPRD OI hari ini senin(13/12) Fraksi Partai Golkar melalui M.Iqbal menyampaikan kepada Wakil Bupati OI H.Ardani terkait Pekerjaan Proyek Tembok Penahan Tebing tersebut terkesan asal jadi untuk segera turun dan mengecek kelokasi agar mengetahui kondisi sebenarnya.
Begitu juga Fraksi PDI Perjuangan yang disampaikan Amir Hamzah agar pemerintah segera turun untuk melihat kondisi proyek yang terkesan asal jadi dikerjakan oleh PT.Gajah Mada Sarana dengan Dana APBN.
Wakil Bupati OI H.Ardani saat dikonfirmasi KritisIndonesia.com saat usai Rapat Paripurna menjelaskan, tadi kan kita sudah mendengar ada informasi dari Anggota DPRD, kita akan segera cek dan saya akan langsung memanggi Pak Sekda dan OPD terkait.”ungkap Wabup singkat sambil meninggalkan ruang rapat DPRD OI”.
Menurut Ketua Komisi III Amir Hamzah saat dimintai komentarnya diruang kerja Komisi III menjelaskan, Kami dari Komisi III telah memanggil PUPR selaku tehnis pengerjaan proyek tembok penahan tebing bersama PPK nya dan mereka menyanggupi untuk memperbaiki.
Seperti yang kami lihat waktu reses di Dapil III dan sudah kita lihat secara kasat mata perbaikan itu justru menambah bukan baik melainkan tambah parah dan sekarang ini hampir roboh terkesan memang tidak diperbaiki apa yang telah kita sarankan untuk memperbaiki sesuai dengan tehnis yang kita harapkan supaya bermanfaat bagi masyarakat khususnya desa srijabo kecamatan sungai pinang.
Saran kita tidak ada lain secara tehnis dan dengan kasat mata proyek tersebut sudah tidak mungkin lagi diperbaiki, dan kita sarankan kepada Inspektorat selaku pengawas pekerjaan yang ada di kabupaten ogan ilir bersama Aparat Penegak Hukum untuk menyelidiki secara tehnis dan jangan sampai negara dirugikan yang sangat luar biasa.
Dana APBN yang dikucurkan tersebut berjumlah 8,4 Miliar dan ditenderkan dengan pemenang PT.Gajah Mada Sarana dengan nilai 8,3 Miliar terkesan sangat mubazir pengerjaannya.
Ahirnya kasihan dengan rakyat tidak bisa merasakan manfaat dari pekerjaan proyek tembok penahan tebing dan ahirnya negara sangat dirugikan miliaran dengan pengerjaan asal jadi tersebut.
Ditambahkan Sukarni anggota Komisi III DPRD OI menjelaskan karna pengerjaan proyek tersebut sudah terlanjur dan kemaren sudah kami berikan informasi masukan dan instruksikan, tapi apa yang kita lihat bersama tentu tidak ada tindak lanjut perbaikan proyek tersebut.
Ya kalau instruksi kami dari Komisi III tidak didengar dan tindak ditindaklanjuti, maka harus diambil alih oleh aparat penegak hukum itu yang lebih baik dan tanggung jawab mereka yang melaksanakan pembangunan proyek tersebut.
Kami dari DPRD OI Komisi III selaku pengawasan proyek konstruksi yang ada di kabupaten ogan ilir ini sudah kami laksanakan dan sudah kami informasikan kepada pihak yang terkait khususnya PUPR masalah pekerjaan tersebut.
Tapi apa yang kita lihat bersama tentu pengerjaan proyek yersebut sangat mengecewakan sekali dan tidak ada tindaklanjut untuk memperbaikinya.”jelas Sukarni”.
Minggu kemaren kami Reses di Dapil III tanggal (6/12) dan melihat langsung kondisi proyek tersebut yang sudah hampir roboh dan saya sendiri tinggal didekat lokasi pengerjaan proyek tersebut.”kata ketua Komisi III Amir Hamzah dengan sangat kecewanya melihat hasil pengerjaan proyek dana APBN yang tidak sesuai”.
Saya berharap pada pihak penegak hukum segera turun untuk menyelidiki secara tehnis pengerjaan proyek yang terkesan asal asalan dikerjakan tersebut karna sudah sangat merugikan Negara.”ungkap Ketua Komisi III DPRD OI”.(Red)