OGANILIR KritisIndonesia.com,- Desa Ekowisata Burai yang letaknya sangat strategis dari kota palembang kini kian berbenah untuk menggelar Festipal Burai yang pertama, selain berbenah desa burai pun telah menyiapkan home stay untuk wisatawan baik dari dalam negeri maupun wisatawan asing yang akan datang didesa burai ini. Apalagi Desa burai akan kedatangan wisatawan asing dari Malaysia dan Thailan, mereka ini yang tergabung dalam pertemuan IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailan Growth Tri Angle ) Conference
Menurut Aufa Kadis Kebudayaan Dan Pariwisata Sumsel mengatakan, Yang pasti Desa Burai menjadi salah satu Desa Wisata Prioritas untuk kita kembangkan ,disamping jaraknya memang dekat dengan Kota Palembang sebagai Pintu Gerbang masuknya wisatawan ke Sumsel.”ucapnya”.
Lanjutnya menjelaskan, Animo dan Respon Kades Burai beserta masyarakatnya yang sangat positip dan ada keinginan mereka untuk berbenah dan mengembangkan diri, maka hal ini juga menjadi pemicu semangat kami untuk terus berbuat membantu mengembangan Potensi wisata di Daerah.
Kami harap apa yang telah dilakukan oleh Kepala Desa Wisata berserta masyarakat Burai dapat di tiru oleh Desa-Desa lainnya sehingga perkembangan dan pembangunan Potensi Wisata Di daerah dapat tumbuh dan bangkit bersama.
Dalam waktu dekat Desa Burai akan di kunjungi oleh wisatawan asing dari Thailand dan Malaysia serangkaian dengan kegiatan pertemuan / konferensi 3 Negara yang di kemas dalam IMT – GT ( Indonesia- Malaysia- Thailand – Growth Tri Angle ) Conference.
Oleh karena itu kami berharap Pemerintah kabupaten Ogan Ilir dan Masyarakat Desa Burai dapat mempersiapkan diri dengan berbagai potensi guna menyambut peserta dari IMT-GT ini. Agar mereka bisa melihatp potensi yg ada di Desa Burai , baik dari segi potensi Budaya dan pariwisatanya. Juga potensi ekonomi kreatifnya yg bisa meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Burai.”ungkap Mantan Plt Bupati OI”.
Menurut Kadis Pariwisata Pemuda Dan Olahraga OI Amirudin saat diwawancara dilokasi desa ekowisata menjelaskan, Alhamdulilah hari ini kita melakukan survei terhadap persiapan festipal burai yang akan dilaksanakan pada tanggal 25-27 November 2022, jadi semua kepanitian sesuai dengan tupoksinya masing masing.”ucapnya”.
Lanjutnya menjelaskan, jadi kunjungan wisman ini sebetulnya mereka ini adalah kegiatan dinas pariwisata provinsi, di Novotel ada diskusi internasional IMT-GT yang membahas masalah desa wisata.
Nah jadi ada ataupun tidak ada Festipal Burai mereka memang terjadwal kedesa burai ini, untuk Home stay kepala desa sudah menyiapkan 10 home stay dan hari jumat yang lalu sudah disurvei oleh tim dinas kebudataan pariwisata provinsi alhamdulilah dari 10 hanya 8 yang lolos. Insyah allah dengan 8 home stey sudah mencukupi.
Dari Pemerintah Daerah sendiri pada hari kamis dan jumat pagi akan mengadakan foging diseputaran desa burai ini guna untuk membasmi jentik jentik nyamuk selain itu juga semua fasilitas untuk pengunjung Festipal Burai Perdana semua kita siapkan untuk kenyamanan dan keamanan, yang jelas semua kita libatkan masyarakat burai.
Yang disurvei oleh dinas provinsi kemaren karna ini kegiatan mereka mulai dari MCK nya Makanya dan lainnya.
Untuk desa warna warni ini bukan dicat ulang tapi ada tambahan dari Bank Sumsel Babel sebanyak 50 rumah akan dicat dan dikerjakan sendiri oleh masyarakat dan untuk festipal burai ini langsung dikerjakan oleh EO dan menurut EO semuanya akan terlaksana dengan baik dan semua sudah siap.
Untuk Festipal Burai ini akan dibuka jumat siang setelah setelah sholat jumat, insyah allah menurut kepala desa festipal ini akan dibuka langsung oleh Pak Gubernur H.Herman Deru.
Harapan kami kedepan ini bisa menjadi contoh desa desa lainnya, jangan hanya desa burai saja karna kabupaten kita ini terdiri 241 desa dan kelurahan dan kalau bisa tumbuh desa desa lainnya juga. Nah kami tidak menonjolkan festipal burainya tapi kami menonjolkan desa burainya sebagai desa ekowisata.
Betul festipal ini adalah festipal burai yang perdana dan insyah allah tahun depan kita programkan lagi untuk festipal burai yang kedua.”ungkap Amir”.
Sementara Kades Burai Erik Asrillah mengatakan, untuk home stay memang ada kriteria yang kita pilih memang biasa sebenarnya dulu ada 14, tapi ada beberapa warga yang memiliki UMKM ada yang berjualan dan karna makan disitu tidur disitu jadi memang fokus melayani turis dari malaysia dan thailan.
Jadi yang lolos hanya 8 home stay ada beberapa home stay yang memiliki kamar 3,2 dan 1dan mungkin untuk bapak bapaknya tidur hanya gelar kasur diruangan depan nah jadi agak banyak isi orangnya dalam satu home stay.”ujar kades”
Sebenarnya turis yang ikut acara di palembang lebih kurang 200 orang, tapi yang akan datang didesa burai sekitar 30-50 orang yang menginap di home stay desa burai.”ungkap Erik.”(SMSI OI/Red)