Cuaca Ekstrim, Himbau Warga Antisipasi
LUBUKLINGGAU KritisIndonesia.com, – Kantor Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Kelas III Silampari Lubuklingau, siap meningkatkan jalinan kerjasama dengan PWI Lubuklinggau. Demikian disampaikan Kepala Kantor UPBU Kelas III Silampari Lubuklinggau, M Mega Herdiansya saat menerima audiensi Ketua PWI Lubuklinggau, Iman Santoso bersama jajaran Anggota PWI Lubuklinggau di ruang kerjanya, Selasa (22/11) siang.
Mega menjelaskan, hubungan silaturahmi kepengurusan PWI Lubuklinggau sebelumnya sudah terjalin dengan baik dan perlu ditingkatkan. Apalagi keberadaan wartawan baik cetak, elektronik maupun online tentu dibutuhkan guna memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Terutama mengenai fungsi bandara dalam memberikan fasilitas transportasi udara. Kami juga perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat, ada poin-poin penting yang perlu diperhatikan masyarakat terkait keberadaan bandara sebagai objek vital. Misalnua perlu dijaga dari laser, layang-layang dan titik api,” terang dia.
Selain itu, Mega menjelaskan mengenai permasalahan tingginya harga tiket penerbangan dibanding daerah lain. Saat ini, kisaran harga tiket mencapai Rp1,2 juta hingga Rp1,3 juta. Sedangkan di daerah lain hanya Rp700 ribu – Rp800 ribu.
“Pasca pandemi, harga tinggi dibanding daerah lain. Monopoli maskapai Batik Air, disinyalir menjadi penyebabnya. Hal ini perlu pula menjadi perhatian.Makanya memang butuh kerjasama dengan media guna membangun opini publik, bukannya merusak citra daerah. Namun kami juga menerima kritik, membuka komunikasi efektif kepada wartawan,” jelas dia.
Berkaitan dengan titik api, Kepala Pertongan Kecelakanan Penerbangan-dan pemadaman, Benny Kurniawan.menjelaskan bahwa pihaknya telah mengantisipasi munculnya titik api di area VOR (peralatan navigasi dan alat bantu pendaratan).
“Titik api sudah diantisipasi, kami sudah mengerahkan dua unit armada pemadam kebakaran. Lokasi titik seluas 2×5 M2, sudah padam. Namun potensinya bisa meluas bila tak segera diantisipasi mengingat cuaca ekstrim, angin kencang dan suhu relatif tinggi,” ujar dia seraya menghimbau agar berhati-hati melakukan pembukaan lahan. (dkj/Red)