JAKARTA KritisIndonesia.COM,- Pada 18 agustus2021 SKK Migas memastikan proyek Sidayu yang dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT. Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL) di Lapangan Sidayu, Ujung Pangkah, Jawa Timur akan onstream pada Agustus 2021.
Kepastian ini diperoleh setelah pelaksanaan kerja ulang Re-entry Sumur Sidayu – 4V yang mendukung pelaksanaan proyek, dilaporkan menghasilkan tambahan produksi minyak sebesar 4.100 – 4.300 BOPD dan gas sebesar 2,07 MMSCFD. Hasil produksi tersebut diperoleh dari 2 lapisan Kujung yaitu K1Z2 dan K1Z3 yang diproduksikan secara commingle.
“Berdasarkan test terakhir yang kami lakukan pada Selasa (17/8), hasil pemboran mengindikasikan produksi yang lebih besar dari perkiraan awal. SKK Migas mengapresiasi kinerja SIPL yang telah mengawal kegiatan dengan baik, sehingga dapat menghasilkan produksi maksimal. Sebelumnya, test produksi pada tanggal 15 Agustus 2021 menunjukkan laju produksi hidrokarbon hasil stimulasi lapisan K1Z3 menunjukkan laju produksi hidrokarbon sebesar 3.016 BOPD dan 0,8 MMSCFD. Tetapi setelah dilakukan acidizing, perkiraan laju produksi yang diperoleh meningkat,” kata Kepala Divisi Pemboran SKK Migas, Surya Widiantoro di Jakarta, Rabu (18/8).
Lapangan Sidayu berlokasi sekitar 4 km dari lapangan utama Blok Pangkah di Ujung Pangkah, Jawa Timur. Pekerjaan kerja ulang Sumur Sidayu – 4V merupakan bagian dari Plan of Development (POD) Lapangan Sidayu yang disetujui SKK Migas pada tanggal 20 Oktober 2017 dan menjadi salah satu dari 12 proyek yang dicanangkan SKK Migas untuk onstream di tahun 2021.
Pekerjaan kerja ulang Sumur Sidayu – 4V rencananya dilakukan selama 37 (tiga puluh tujuh) hari dimulai sejak tanggal 13 Juli 2021 dan hingga saat ini masih berlangsung. Saat ini SIPL sedang melakukan tes produksi setelah selesai melakukan stimulasi pada lapisan K1Z3 untuk meningkatkan performa produksi. Mengalirnya minyak dari sumur Sidayu – 4V merupakan first oil pada Lapangan Sidayu tersebut.
Keberhasilan kerja ulang Sumur Sidayu – 4V merupakan bagian dari komitmen SKK Migas dan SIPL dalam kegiatan eksploitasi minyak dan gas bumi nasional untuk berkontribusi dalam pemenuhan pasokan energi Indonesia di tengah pandemi Covid-19 serta ketidakstabilan harga minyak.
Sesuai dengan POD, setelah kerja ulang Sumur Sidayu – 4V masih terdapat tambahan 2 (dua) pekerjaan lanjutan yaitu kerja ulang Re-entry Sumur SID – 3ST dan pengeboran Sumur SD – 1. Produksi awal dari 3 (tiga) sumur Lapangan Sidayu tersebut ditargetkan mencapai sekitar 7.000 BOPD untuk minyak dan 3,9 MMSCFD untuk gas. Produksi dari Lapangan Sidayu akan terhubung dengan fasilitas produksi lepas pantai di Well Head Platform – B (WHP-B) dan Compression Processing Platform (CPP) melalui pipa bawah laut.
Wilayah Kerja Banyu Urip – EMCL Peningkatan produksi juga berhasil dilakukan di WK Banyu Urip yang dikelola KKKS ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL). Kegiatan perawatan sumur di Sumur B01 dan C02 yang berlokasi di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur dilaporkan berhasil menambah produksi hidrokarbon sebesar 8.000 BOPD. Pekerjaan perawatan sumur Gas Shut Off di Sumur B01 dan Acid Wash C02 merupakan bagian dari Plan of Development (POD) Lapangan Banyu Urip.
Off adalah mengurangi rasio produksi gas dengan menutup zona gas menggunakan casing patch. Adanya penurunan gas terproduksi dapat mengoptimalkan produksi minyak maupun kapasitas fasilitas produksi. Hasil tes produksi sebelum Gas Shut Off adalah sebesar 7.000 BOPD dan 17 MMSCFD, sedangkan setelah Gas Shut Off adalah sebesar 10.000 BOPD dan 4 MMSCFD.
Pekerjaan perawatan sumur Acid Wash di Sumur C02 dilakukan selama 13 (tiga belas) hari dimulai sejak tanggal 7 Juli 2021 sampai dengan 19 Juli 2021. Prinsip kerja pekerjaan Acid Wash adalah melakukan pengasaman terhadap zona produksi dan peralatan downhole untuk mengurangi terbentuknya scale. Hasil tes produksi sebelum Acid Wash adalah sebesar 4.500 BOPD dan 1,5 MMSCFD, sedangkan setelah Acid Wash adalah sebesar 9.500 BOPD dan 3,5 MMSCFD.
Tingkat produksi puncak lapangan Banyu Urip telah berlangsung selama 5 tahun atau 3 tahun lebih lama dari estimasi POD awal. Selain itu, tingkat produksi minyak saat puncak juga sekitar 30 persen lebih tinggi dari rencana tingkat produksi POD awal. Sesuai dengan karakteristik alamiah reservoir, Lapangan Banyu Urip juga mengalami penurunan laju produksi yang diindikasikan dengan peningkatan rasio air, rasio gas serta terjadinya scale di beberapa sumur-sumur produksi.
Keberhasilan perawatan sumur B01 dan CPekerjaan perawatan sumur Gas Shut Off di Sumur B01 dilakukan selama 21 (dua puluh satu) hari dimulai sejak tanggal 11 Juni 2021 sampai dengan 1 Juli 2021. Prinsip kerja pekerjaan Gas Shut
02 merupakan bagian dari komitmen SKK Migas dan EMCL untuk kegiatan eksploitasi minyak dan gas bumi dalam upaya menahan laju penurunan produksi, dengan operasi yang aman serta pengelolaan reservoir dengan penuh kehati-hatian sesuai dengan kapasitas fasilitas produksi yang tersedia. Selain Gas Shut Off dan Acid Wash, terdapat beberapa pekerjaan perawatan sumur lain di Blok Cepu, yaitu reperforasi, downhole repair dan perawatan rutin.
Keberhasilan kedua lapangan migas tersebut adalah salah satu kado hulu migas pada peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia. Tambahan produksi minyak di Sidayu dan Banyu Urip sekitar 12.100 – 12.300 BOPD akan berkontribusi pada upaya pencapaian target lifting minyak di tahun 2021.
SKK Migas adalah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) adalah institusi yang dibentuk oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama. Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar besar kemakmuran rakyat.(SKKMigas/Red)