LAHAT KritisIndonesia.com, – Forum Jurnalis Lahat (FJL) lahir. FJL lahir tepat pada 9 April 2023, atau 18 Ramadan 1444 Hijriah. Lahir di bulan yang baik, dan tanggal yang ganjil.

FJL dipimpin oleh Lili Hartati, wartawan SKM Lintas Sumsel, mantan Bendahara PWI Lahat. Sekjen dipercayakan kepada Dian lahatpos.co, dan bendahara Rochmiyatun (SKM Inmanas).

Lili menjelaskan, ia didesak oleh anggota PWI Lahat yang tidak masuk kepengurusan PWI Lahat sekarang, untuk segera membentuk FJL. Dengan alasan, ingin menyelamatkan hak hak anggota PWI Lahat ini yang selama ini mereka dapatkan.

Jadi, semua anggota FJL adalah anggota PWI Lahat, yang tidak dimasukan oleh PWI Lahat sekarang sebagai pengurus PWI Lahat. Ada 70 – an total anggota PWI Lahat. Semuanya aktif.  Yang masuk pengurus PWI Lahat periode sekarang di bawah 30 orang. Sisanya tidak masuk di pengurus PWI Lahat. Banyak sekali itu.

Mereka ini mengadu terus dengan kami. Bagaimana kami ini, tidak dimasukan oleh ketua sekarang jadi pengurus PWI Lahat. Katanya mau merangkul saat sambutan di Hotel Bukit Serelo Lahat kemarin. Katanya kita semua adalah saudara. Tapi buktinya mereka tidak merangkul. Kalau begini PWI bisa pecah di Lahat. Kasihan juga pemberitaan di Lahat, jadi tidak stabil kedepannya,” ujarnya.

Nah, salah satu bukti PWI Lahat periode sekarang tidak merangkul pada saat pembagian bantuan sembako dari PT Bukit Asam beberapa hari yang lalu.

Mereka tidak dapat lagi bantuan sembako dari PTBA. Selama ini mereka dapat di jaman ketua yang lama. Semua anggota PWI Lahat diperjuangkan dapat semua. Itu dulu.

Setelah dikonfirmasi dengan humas PTBA, bahwa mereka (PTBA) memberikan bantuan sembako berdasarkan data dari PWI Lahat saat ini.

Kemudian, alasan lain FJL berdiri.  Anggota PWI Lahat yang status wartawan / karyawan media terbentur aturan untuk bergabung dengan organisasi lain seperti SMSI, JMSI, dll.

Karena syarat gabung di organisasi itu adalah harus mempunyai perusahaan sendiri (PT media sendiri).  Sedangkan mereka ini wartawan biasa yang bekerja di perusahaan media orang lain. Bukan pemilik perusahaan. Status mereka ini digantung, alias tergantung. Kasihan juga kan,” ujar Lili.

Belum lagi, perusahaan akan memberikan bantuan, hanya kepada wartawan yang tergabung dalam organisasi media.

Lili mengatakan, seandainya kepengurusan PWI Lahat sekarang merangkul semua anggota PWI Lahat, maka desakan pembentukan FJL ini tidak akan terjadi. 

Alasan lain, belajar dari PWI Sumsel bahwa ada FJM (Forum Jurnalis Migas). Keanggotaannya juga ada dari PWI. Atas dasar itu, demi meredam kegelisahan rekan rekan ini, akhirnya Lili bersedia memimpin organisasi ini. Alhamdulillah juga, Dian mau membantu sebagai Sekjen,” ucapnya. 

Anggota PWI Lahat Hermis Ameng berharap semoga dengan lahirnya Forum Jurnalis Lahat (FJL) ini dapat mengakomodir apa saja yang menjadi hak dan kewajiban sebagai anggota PWI Lahat.

Saya apresiasi FJL. Terima kasih mau memperjuangkan hak kawan kawan anggota yang lain,” ucapnya. Dengan FJL, setidaknya ada wadah berkumpul, pelihara silaturahim, tambah saudara. (LH)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here