MATARAM KritisIndonesia.com, – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI petahana Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ir. H. Achmad Sukisman Azmy, resmi mendaftar di KPU NTB sebagai bakal calon DPD RI periode 2024 – 2029 kemarin siang sekitar pukul 13.00 wita.

Senator yang akrab disapa ASA itu datang bersama LO dan timnya ke Kantor KPU NTB di Jalan Langko, Kota Mataram. Di Kantor KPU Sukisman disambut Ketua KPU NTB Suhardi Soud, yang didampingi Sekretaris KPU Asep Suhlan, dan 4 Anggota lainnya.

Pada kesempatan tersebut hadir pula jajaran Komisioner Bawaslu NTB untuk menyaksikan pendaftaran calon incumbent tersebut.

Setelah menyerahkan berkas pendaftaran, tim KPU bersama LO Sukisman langsung melakukan pencocokan berkas fisik dengan data yang masuk di Silon KPU. Hasilnya, berkas Sukisman Azmy dinyatakan lengkap dan diterima.

Usai pencocokan, Ketua KPU menyerahkan kembali berkas pendaftaran kepada Sukisman Azmy, yang kemudian diserahkan kembali kepada perwakilan Bawaslu NTB.

Menurut Ketua KPU, Sukisman Azmy merupakan pendaftar ke 6 (enam) dari 24 Bakal Calon DPD RI Dapil NTB sejak dibuka dari tanggal 1 Mei dan akan ditutup tanggal 14 Me 2023 mendatang.

Tentu dalam proses ini (pendaftaran-red) kita akan melakukan pengecekan dari persyaratan yang mungkin sudah di upload oleh LO. Nanti tim kami juga akan melakukan verifikasi,” ujar Suhardi Soud, dalam sambutannya.

Yang pasti, imbuh dia, SK KPU tentang penetapan bakal calon anggota DPD dari NTB yang telah dikeluarkan oleh KPU, maka secara teknis bakal calon tersebut berhak untuk melakukan pendaftaran menjadi calon anggota DPD.

Tentu proses selanjutnya akan kita lakukan secara teknis terkait dengan persyaratan pencalonan, dan saat calon,” jelasnya.

Di tempat sama Sukisman menyampaikan, bahwa dirinya menargetkan prolehan suara diatas 300 ribu pada Pileg 2024 mendatang. Target tersebut lebih tinggi dibanding Pileg 2019 lalu, mengingat jumlah kontestan kali ini lebih sedikit.

Dirinya juga mengaku bahwa persaingan bursa DPD Dapil NTB 2024 ini semakin berat dan kompetitif, mengingat yang lolos hanya 24 calon. Selain itu, terdapat pula calon dari kalangan organisasi besar di NTB.

Seperti diketahui, pada Pileg 2019 lalu, sukisman meraup 268 ribu suara atau menjadi peringkat kedua tertinggi dari 40 orang calon, kala itu.

Dulu kita dapat 268 ribu suara. Sekarang target kita minimal 300 ribu suara,” ujarnya.

Bersyukur bisa bertahan disuara kemarin, sekarang sama dulu sama beratnya. Kita tetap berusaha, harus optimis,” imbuhnya.

Dikatakan lebih lanjut, langkahnya akan semakin berat dikarenakan anggota DPD RI tidak memiliki dana aspirasi, sebagaimana anggota DPR RI. Tak heran dari 136 anggota DPD se-Indonesia, yang bertahan hanya 40 saja.

Kendati begitu, Sukisman menyatakan bahwa dirinya tetap merasa optimis dengan dibarengi ikhtiar serta doa yang optimal, untuk mengarungi Pileg 2024.

Susah kita sekarang itu karena kita turun sabtu dan minggu. Kita tidak punya dana aspirasi, seolah-olah kita melupakan tim di daerah. Karena itu tadi, kendalanya kita tidak punya dana aspirasi,” katanya.

Namun begitu, mantan ketua PWI NTB itu mengemukakan, dirinya selama ini sudah cukup maksimal menjalankan tufoksi DPD sebagai penyambung aspirasi pemerintah daerah di pusat.

Seperti slogan DPD itu kan, dari daerah untuk Indonesia. Alhamdulillah saat di komite I kita sudah perjuangkan Dana Desa yang sempat diwacanakan untuk dihentikan, termasuk bottleneck untuk mengurai kemacetan di Mandalika,” demikian Sukisman.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here